Selasa, 25 Oktober 2016

Klasifikasi, Karakteristik dan Peranan Statistika

Klasifikasi, Karakteristik dan Peranan Statistika

A.  Klasifikasi Statistika
Statistika dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan berdasarkan: cara pengolahan, ruang lingkup penggunaan, dan bentuk indikator yang dianalisis.
a. Pembagian Statistika berdasarkan Cara Pengolahan Data
   Berdasarkan cara pengolahan datanya, statistika dibedakan menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensi.
1)  Statistika Deskriptif
  Statistika deskriptif disebut juga statistika deduktif, merupakan bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami.
 Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistika deskriptif hanya berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan.
a) Sekurang-kurangnya 10% dari semua kebakaran di sebuah kota tertentu yang dilaporkan setiap tahun diakibatkan oleh tindakan-tindakan sengaja yang tidak bertanggung jawab.
b)  Sebanyak 50% diantara semua pasien yang menerima suntikan obat tertentu, Ternyata kemudian menderita efek samping obat itu.

Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditunjukkan pada kumpulan data yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasanya, statistika deskriptif mencangkup hal berikut:
(1) Penyajian data dalam bentuk tabel, seperti: tabel tunggal, tabel kontigensi, maupun tabel distribusi frekuensi;
(2) Penyajian data dalam bentuk grafik, seperti: diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, diagram pencar, diagram peta (kartogram), diagram simbol (piktogram), maupun diagram yang disajikan dari tabel distribusi frekwensi, yaitu: histogram, poligon frekwensi, dan ogive;
(3) Ukuran nilai pusat dan letak, seperti: rerata, median, modus, varian, simpang baku, kuartil, desil, persentil, dan sebagainya;
(4) Ukuran dispresi atau simpangan, seperti: jangkauan atau rentang, rerata simpangan, variasi, simpangan baku, dan sebagainya;
(5) Model distribusi data, yaitu: kemencengan dan keruncingan kurva distribusi.
(6) Angka indeks
(7) Time series/deret waktu atau data berkala.

2) Statistika Inferensial
   Statistika inferensial disebut pula statistika indukatif adalah bagian dari statistika yang mempelajari mengenai penafsiran daan penarikan kesimpulan yang berlaku secara umum dari data sampel yang tersedia. Statistika inferensial berhubungan dengan pendugaan populasi dan pengujian hipotesis dari suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistika inferensial berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan atau kejadian. Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika inferensial.
a)  Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia, diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun-tahun yang akan datang.
b)  Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis arabica kurang dari 30% akibat musim dingin yang lalu maka harga kopi jenis tersebut di akhir tahun nanti tidak akan lebih dari RP 50.000 sen per satu kilogramnya.

   Penarikan kesimpulan pada statistika inferensial ini merupakan generalisasi dari suatu populasi berdasarkan data (sampel) yang ada. Statistika inferensial biasanya digunakan untuk membuat generalisasi dari kaitan antara 2 (dua) atau lebih fenomena atau variabel. Secara garis besar, kaitan antara 2 (dua) atau lebih fenomena atau variabel dapat dibedakan atas 2 (dua) bentuk kaitan, yaitu asosiasi (hubungan) dan komparasi (perbandingan).
      Sedangkan ditinjau dari teknik uji statistika yang dapat digunakan, statistik inferensial dapat dibedakan atas: statistika Parametrik dan statistika non-parametik. Statistika parametik merupakan teknik uji statistika yang dilakukan terhadap parameter dari suatu variabel/objek secara langsung. Sedangkan statistika non-parametrik merupakan teknik uji statistika yang dilakukan terhadap sisi lain dari parameter suatu variabel “tinggi badan mahasiswa”. Maka jika data yang dianalisis dalam uji statistika adalah ukuran dari tinggi badan secara langsung. Hal tersebut merupakan ukuran parametrik; sedangkan apabila kajian terhadap tinggi badan mahasiswa tersebut, dilakukan dengan cara mengkaji urutan atau peringkat/rangking dari tinggi badan mahasiswa, hal ini menunjukkan ukuran non-parametrik. Karena peringkat tinggi badan merupakan “sisi lain” dari “ukuran” tinggi badan.[1]
   Untuk ini, maka ruang lingkup bahasan statistika inferensial secara sederhana dapat dikelompokan atas:
(1) Uji persyaratan analisis (uji pelanggaran klasik), seperti: uji normalitas, uji homogenitas, uji kelinearan, uji multikolinearitas, dan lainnya;
(2) Uji hipotesis asosiasi, seperti: uji korelasi, uji regresi, uji analisis jalur (path analysis), dan uji komunikal;
(3) Uji hipotesis komparasi, seperti: uji-t untuk uji beda 2 kelompok data, uji-Tukey, ANAVA (Analysis Varian), ANAKOVA (Analysis Kovarian), MANOVA (Mutivariat Analysis of Varians), dan MANCOVA (Multivariat Analysis of Covarians).

b. Pembagian Statistika berdasarkan Ruang Lingkup Penggunaannya
Berdasarkan ruang lingkup penggunanya atau berdasarkan disiplin ilmu yang menggunakannya, statistika dapat dibagi menjadi beberapa macam:
1)  Statistika Pendidikan
Statistika pendidikan adalah statistika yang digunakan atau diterapkan pada bidang atau disiplin ilmu pendidikan.
Contohnya : sebagai alat bantu pendidik untuk mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan penilaian peserta didik.
2)  Statistika Sosial
Statistika sosial adalah statistika yang digunakan atau diterapkan pada bidang atau disiplin ilmu sosial.
Contohnya : Sensus Penduduk, Survei Pengembangan Analisa Data Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya, Survei Struktur Upah. 
3)  Statistika Kesehatan
Statistika kesehatan adalah statistika yang digunakan atau diterapkan pada bidang ilmu kesehatan.
Contohnya : pengukuran derajat kesehatan masyarakat, memonitor kemajuan status kesehatan di suatu daerah, mengevaluasi program kesehatan.
4) Statistika Ekonomi
Statistika ekonomi adalah statistika yang digunakan atau diterapkan pada bidang ilmu ekonomi.
Contohnya : Sensus ekonomi, pertumbuhan ekonomi, inflamasi, jumlah uang yang beredar, tingkat kemiskinan, jumlah pengangguran. 
5)  Statistika Pertanian
Statistika pertanian adalah statistika yang digunakan atau diterapkan pada bidang ilmu pertanian.
Contohnya : Dalam rangka penjebaran tehnik barn untuk produksi, maka Lembaga Pusat Penelitian Pertanian telah menyelenggarakan latihan-latihan tertentu antara lain latihan produksi padi dan latihan pengawah benih.
6)  Statistika Bidang Lainnya.

c. Pembagian Statistika berdasarkan Bentuk Indikator yang di Analisis
Seperti dijelaskan di atas, berdasarkan bentuk indikator yang dianalisis, statistika dapat dibedakan menjadi statistika parametrik dan statistika non parametrik.
1)  Statistika Parametrik
     Statistika Parametrik adalah bagian statistika yang parameter populasinya harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti syarat data berkala interval/rasio, syarat pengambilan sempel harus random, berdistribusi normal atau normalitas dan syarat memliki varian yang homogen atau homogenitas, model regresi linear, dan sebagainya. Dalam statistika parametrik, indikator-indikator yang dianalisis adalah parameter-parameter dari ukuran objek yang bersangkutan. Contoh metode statistika parametrik : uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson, Perancangan Percobaan (1 or 2-way ANOVA parametrik), dll.
2)  Statistika Non Parametrik
    Statistika Non Parametrik adalah statistika yang parameter populasinya bebas dari keharusan terpenuhinya syarat-syarat tertentu seperti syarat-syarat data berskala interval/rasio, syarat pengambilan sempel secara random, berdistribusi normal atau normalitas, syarat memiliki varian yang homogen atau homogenitas, syarat regrasi linear, dan lain-lain. Dalam statistika non parametrik, indikator-indikator yang dianalisis adalah sisi lai dari parameter ukuran objek yang diteliti. Contoh metode statistika non parametrik : Binomial test, Chi-square test, Median test, Friedman Test, dll.
B.  Karakteristik Statistika
Sebagai ilmu pengetahuan, statistika mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Statistika selalu bekerja dengan angka atau bilangan yang disebut dengan data kuantitatif 
       Hal ini dimaksudkan apabila statistika dipergunakan sebagai alat analisis bagi data kualitatif (bahan/keterangan yang tidak berwujud angka atau bilangan), maka data kualitatif tersebut harus diubah atau dikonversikan terlebih dahulu menjadi data kuantitatif, proses ini disebut kuantifikan.
Angka-angka ini dalam statistik terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistik adalah data kuantitatif. 
   Contoh : jumlah buruh di Perusahaan Sinar Dunia , jumlah tanggungan orang tua, jumlah penduduk Indonesia tiap tahunnya. , jumlah pegawai negeri di Kabupaten Klungkung.
b.  Angka statistik sebagai nilai, dimaksudkan bahwa data tersebut adalah data kualitatif yang diwujudkan dalam angka. 
   Contoh : hasil ujian nasional siswa SMA, nilai keuntungan dari perusahaan , nilai indeks prestasi mahasiswa , daftar harga Hand Phone Celuler.

b.  Statistika bersifat obyektif
  Kesimpulan dan ramalan yang dihasilkan oleh statistika didasarkan pada angka yang diolah (obyektif) dan tidak didasarkan pengaruh dari luar (subyektif).  Statistik yang bersifat objektif merupakan statistik yang bekerja sesuai dengan keadaan data yang diteliti atau sesuai berdasarkan atas kenyataan yang ada atau fakta. [2]
Contoh : Pengambilan suatu data mengenai jumlah penduduk Indonesia apakah setiap tahunnya jumlah penduduk Indonesia bertambah ataukah mengalami penurunan. Dengan data yang terkumpul dapat diketahui apakah setiap tahun penduduk Indonesia bertambah atau berkurang. 

c.  Statistika bersifat universal
   Ruang lingkup statistika tidaklah sempit, ruang lingkupnya sangat luas dalam kehidupan manusia baik dibidang perdagangan, pertanian, kependudukan, pendidikan, dan sebagainya.
Contoh : statistik kesehatan, statistik perusahaan, maupun statistik keuangan.

C.  Peranan Statistika
Pada era globalisasi, hampir semua bidang tidak terlepas dengan menggunakan angka, data, dan fakta. Hal ini menunjukkan bahwa statistika sangat dibutuhkan. Statistika sebagai sarana mengembangkan cara berpikir logis, lebih dari itu statistika mengembangkan berpikir secara ilmiah untuk merencanakan (forcasting) penyelidikan, menyimpulkan dan membuat keputusan yang teliti dan meyakinkan. Baik disadari atau tidak, statistika merupakan bagian substansi dari latihan profesional dan menjadi landasan dari kegiatan-kegiatan penelitian.
Statistika berperan dalam berbagai kegiatan hidup manusia, antara lain:
1) Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari
Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan pada berbagai keterangan serta bahan-bahan yang berbentuk angka-angka yang perlu ditafsirkan dan alat bantu yang berperan dalam menafsirkan bahan keterangan dan bahan-bahan yang berbentuk angka tersebut adalah statistika.
2) Dalam ilmu pengetahuan
Dalam ilmu pengetahuan akan didapati penyajian data-data dalam bentuk angka-angka, sehingga diperlukan statistika dalam menafsirkan dan menyimpulkan data tersebut.
3) Dalam aktivitas penelitian ilmiah
Dalam aktivitas penelitian ilmiah statistika berperan dalam meengemukakan, menjelaskan, menafsirkan, dan menyimpulkan data-data yang tersembunyi dibalik angka-angka.






[1] Supardi U.S., Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, (Jakarta: Smart,2013), hlm. 06. 
[2] MEDIA FUNI@, “Pengertian Statistik dan Statistika”, diakses dari http://www.mediafunia.com/2013/03/pengertian-statistik-dan-statistika.html, pada tanggal 04 Oktober 2016 pukul 12.49.

0 komentar: